Berkaitan dengan kepentingan bisnisnya, perusahaan dapat membeli atau mengakuisisi perusahaan lain yang telah lama berdiri. Perusahaan dapat membeli perusahaan lain dengan harga di bawah nilai buku atau harga di atas nilai buku.

Jika pembelian ini di atas nilai buku, maka ada selisih antara harga yang dibayar dengan nilai buku. Selisih antara harga yang dibayar dengan nilai bukunya inilah yang disebut Goodwill.

Kalau kita kritis, kita akan bertanya kenapa ini disebut Goodwill? Menurut kamus, goodwill berarti kemauan baik yang berarti juga reputasi yang baik. Jadi kita membeli perusahaan itu sebesar nilai buku + reputasi baik. Itulah kenapa yang kita bayar adalah

Harga = Nilai buku + Reputasi baik = Nilai buku + Goodwill .

Mengapa perusahaan mau membeli perusahaan lain secara keseuluruhan, dan tidak membeli aset-asetnya saja ? Karena perusahaan ingin mendapatkan Goodwill. Goodwill atau reputasi baik ini dapat berupa pelanggan yang loyal, produk atau jasa yang bagus, lokasi perusahaan yang strategis, team yang bagus, keuangan perusahaan yang bagus, nama baik, merek yang sudah dikenal masayarakat luas, sesuai strategi perusahaan dan sebagainya.

Berbeda dengan aset tak berwujud yang bisa diamortisasi, Goodwill tidak mempunyai umur yang jelas. Karena tidak mempunyai umur yang tertentu, maka tidak bisa diamortisasi. Berkaitan dengan perlakuan aset ini dalam pembukuan akuntansi, kita perlu mengevaluasi nilai Goodwill apakah mengalami penurunan atau tidak. Jika ada penurunan nilai aset, kita perlu membuat pembukuan penurunan nilai aset. Pembahasan mengenai penurunan nilai aset dapat dibaca di http://www.proweb.co.id/articles/akuntansi/menghitung_penurunan_aset.html .

Artikel terkait adalah http://www.proweb.co.id/articles/manajemen/goodwill_akuntansi.html .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Pengertian goodwill dalam akuisisi perusahaan