DNS cluster adalah group dari name server yang memberikan data record yang sama untuk domain-domain yang ada dalam group ini. Lokasi dari masing-masing name server ini sebaiknya berbeda secara geografis dan jaringan.
Setiap domain wajib memiliki minimal dua buah name server. Dua buah name server ini sebaiknya berada dalam lokasi geografis yang berbeda dan juga network yang berbeda. Dengan DNS yang berbeda lokasi geografis dan network ini maka website akan lebih cepat diakses karena pengunjung dapat secara otomatis mencari informasi lokasi web server melalui DNS yang terdekat.
Fungsi lain dari DNS cluster adalah mencegah kegagalan pengiriman email menuju domain yang bersangkutan. Berikut akan disajikan contoh kasus
- Tanpa DNS Cluster
Suatu domain misalnya contoh.com memiliki DNS A dan B yang berada pada server yang sama.
Suatu ketika server ini mati, maka kedua DNS server yaitu A dan B tidak bisa diakses karena pada lokasi server yang sama.
Pada saat server ini mati, ada orang yang akan mengirim ke apasaja@contoh.com. Melalui ISP yang dia pakai akan menghubungi A untuk menanyakan lokasi email servernya dan gagal karena server A mati. Kemudian dia akan menanyakan ke server B dan ternyata mati juga, maka pengiriman akan gagal dengan pesan `Domain not found` - Dengan DNS cluster
Suatu domain misal.com memiliki DNS A dan DNS B pada lokasi geografis yang berbeda.
Suatu ketika DNS A mati, maka orang yang akan mengirim ke email misal apa@misal.com melalui ISPnya akan menanyakan ke DNS B mengenai lokasi email server misal.com. DNS B kemudian menjawab secara benar.
ISP kemudian mengirim email ke lokasi email server sesuai jawaban DNS B, jika email server bisa dihubungi maka akan langsung melakukan pengiriman, jika email server juga mati, maka pengiriman akan ditunda sampai email server misal.com hidup lagi.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.