Pada pendekatan tingkah laku (behavioral approach) pada penukuran kinerja (measuring performance) ini manajemen akan mendefinisikan tingkah kalu atau kelakuan-kelakuan yang harus dibiasakan oleh karyawan supata dapat mengerjakan pekerjaannya dengan efektif. Tiga teknik penukuran performance yang dapat digunakan berdasarkan pendekatan tingkah laku adalah
a. BARS yang merupakan kependekan dari Behaviorally Anchored Rating Scale
b. BOS atau Behavioral Observation Scale
c. Competency Models
- Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)
Pada pembuatan BARS (Behaviorally Anchored Rating Scales) ini pertama-tama kita mengumpulkan kejadian-kejadian yang mencerminkan hal-hal yang efektif maupun hal-hal yang tidak efektif dalam mengerjakan pekerjaan. Kejadian-kejadian ini kemudian diklasifikasikan dalam dimensi-dimensi dan kemudian diberi nilai.
- Behavioral Observation Scales (BOS)
BOS ini merupakan pengembangan dari BARS. BOS ini lebih detail daripada BARS. Pada BOS ini juga ada informasi mengenai seberapa sering terjadi pada setiap kejadian yang dinilai.
- Competency Models
Pada Competency Model ini akan didefinisikan keahlian-keahlian (skills) yang dibutuhkan, pengetahuan-pengetahuan (knowledges) yang dibutuhkan, kemampuan-kemampuan (abilites) yang dibutuhkan dan karakteristik kepribadian yang dibutuhkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan membuat suatu set mengenai skill, knowledges, abilities dan personalites pada setiap pekerjaan ini akan membantu HR (Human Resources) dalam melakukan rekruitmen, penyeleksian, penempatan, training dan juga pengembangan sumber daya manuasi.
Tentu saja skills, knowledges, abilities dan personality yang dibutuhkan dalam Competency models ini harus diupdate sesuai perkembangan bisnis proses perusahaan.
Pendekatan Behavioral Approach ini dapat berfungsi efektif dalam menjalankan strategi perusahaan. Dengan pendekatan tingkah laku ini perusahaan dapat merancang sikap-sikap yang mengimplementasikan strategi perusahaan. Pendekatan ini juga memberikan petunjuk bagaimana mengerjakan pekerjaan dengan baik juga kinerja yang diharapkan perusahaan. Behavioral Approach ini membutuhkan analisa tugas jabatan yang dalam dan akurat sehingga akan dihasilkan kriteria behavioral yang efektif dalam mengimplementasikan strategi perusahaan.
Meskipun behavioral approach berhubungan erat dengan strategi perusahaan, tetapi behavior ini harus selalu dimonitor sesuai dengan fokus perusahaan, kemajuan teknologi dan suasana persaingan perusahaan. Behavioral approach ini cocok untuk tugas-tugas yang dengan jelas ada suatu cara terbaik mengerjakan tugas tersebut, tetapi tidak cocok untuk tugas yang memiliki banyak cara menghasilkan kinerja terbaik. Ketika tidak ada cara terbaik dalam menjalankan tugas, manajer akan bertumpu pada manajemen hasil kerja.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.