Face Recognition atau Facial Recognition merupakan pengembangan lebih lanjut dari teknologi face detection yang sudah banyak dimanfaatkan pada kamera. Perbedaannya, Face Detection hanya dapat mendeteksi keberadaan wajah seseorang di kamera atau gambar, sedangkan facial recognition selain mendeteksi juga dapat mengenali wajah seseorang dengan informasi yang lebih detil dan unik.

Melalui teknologi Face Recognition, maka sistem mampu mencocokkan wajah seseorang berdasar gambar digital maupun frame video yang ditangkap oleh camera dan dibandingkan dengan database di komputer. Dengan tambahan algoritma AI (Artificial Intelligence), maka sistem akan semakin akurat dan canggih melakukan deteksi dan identifikasi, baik di posisi diam ataupun bergerak. Baik itu sedang menoleh ke kiri atau ke kanan. Baik itu berbeda model rambut, memakai topi ataupun kaca mata, maka sistem tetap dapat mendeteksinya.

Sejarah Face Recognition

Teknologi face recognition awalnya dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Woody Bledsoe, seorang ahli matematika dan founder AI dari Amerika Serikat, bersama researcher AI bernama Helen Chan Wolf.

Pada tahun 1993, badan riset departemen pertahanan Amerika DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) dan ARL (Army Research Laboratory) mengembangkan kemampuan face recognition menjadi lebih canggih, hingga dapat dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Hasil riset dimanfaatkan untuk membantu pemerintah di bidang keamanan, inteligen, penegakan hukum, mencegah duplikasi pengajuan SIM (Surat Ijin Mengemudi), dst.

Pada tahun 2001, Paul Viola and Michael Jones mengembangkan suatu framework machine learning untuk wajah bernama Viola–Jones object detection framework, yang memungkinkan face recognition dilakukan lebih real time.

Kemudian di tahun 2015, Viola–Jones object detection framework mulai diaplikasikan ke detector yang lebih kecil seperti yang ada di perangkat kamera teleconference dan kamera smartphone. Sejak itulah, para pengguna smart phone dapat membuka password handphone, dengan mendekatkan wajahnya ke layar (kamera depan).


Penggunaan Face Recognition di Kamera CCTV Komersial

Sejak 12 tahun yang lalu, Ivideon perusahaan penyedia layanan VSaaS and IoT Solutions  mengembangkan aplikasi face detection, yang dilanjutkan dengan riset face recognition untuk diintegrasikan ke camera surveillance.

Saat ini, aplikasi face recognition berbasis cloud dari ivideon sudah dapat dipakai secara luas di lebih dari 130 negara termasuk di Indonesia. Melalui solusi smart face recognition dari ivideon, dimungkinkan sebuah IP camera mengidentifikasikan wajah seseorang dari berbagai posisi dan keadaan dengan lebih akurat. Selain itu, data video analytic ivideon mungkin untuk diintegrasikan dengan perangkat dan sistem lainnya untuk menunjang efektifitas dan efisiensi perusahaan, serta untuk membantu para pimpinan perusahaan membuat keputusan yang lebih baik.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Jika anda tertarik mengenai Solusi Cloud Based CCTV Ivideon silahkan mengisi form di bawah ini

Apa itu Face Recognition?