Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan dapat membeli barang jadi dari perusahaan lain kemudian menjual kembali kepada pelanggan-pelanggannya. Inilah yang dilakukan perusahaan dagang, di mana perusahaan membeli barang dalam jumlah besar kepada satu atau beberapa supplier kemudian menjual kembali kepada pelanggan-pelanggannya. Tentu saja harga jual satuan ke pelanggan harus lebih tinggi dibandingharga beli satuan ke supplier supaya perusahaan dapat untung dan terus berkembang.
Mungkin juga perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah besar ke beberapa supplier kemudian mengolah bahan baku dari berbagai supplier dan menghasilkan barang jadi tertentu yang dijual kepada pelanggan-pelanggannya. Inilah yang dilakukan perusahaan manufaktur. Tentu saja harga jualnya harus di atas harga bahan baku dan biaya produksi lainnya supaya perusahaan bisa menikmati keuntungan sehingga terus bertumbuh.
Proses bisnis antara perusahaan dengan supplier biasanya adalah
- Purchase Order
Perusahaan akan mengirimkan pemesanan pembelian atau Purchase Order kepada supplier dengan harga dan kuantitas barang sesuai kesepakatan.
- Purchase Receive
Perusahaan kemudian menerima barang sesuai Purchase Order yang telah dikirimkan
- Invoicing
Supplier mengirimkan tagihan kepada perusahaan.
- Payment
Perusahaan membayar sesuai tagihan yang dikirimkan supplier
Dari proses bisnis di atas kita melihat ada jeda waktu antara penerimaan barang, penerimaan tagihan dan pembayaran kepada supplier. Dalam jeda waktu ini perusahaan tahu bahwa dia mempunyai kewajiban membayar atas barang yang telah diterimanya. Kewajiban membayar inilah yang disebut sebagai hutang dagang atau Account Payable.
Supplier biasanya memberikan cara pembayaran yang fleksibel. Tetapi meskipun fleksibel perusahaan tidak boleh menunda-menunda pembayaran kepada supplier. Perusahaan harus terus memelihara hubungan baik dengan suppliernya dan oleh sebab itu perusahaan harus membayar kepada suppliernya secara tepat waktu.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.