Dalam memberikan credit limit kepada pelanggan kita ingin mengetahui sampai seberapa efektif credit limit ini dan juga pengumpulan pembayaran dari pelanggan.

Secara matematis kita dapat menuliskan :

Receivables Turnover  = Net Sales/Average Net Trade Account Receivables.

Net Sales ini merupakan penjualan bersih.
Trade Account Receivables ini adalah Account Receivables karena aktivitas bisnis perusahaan atau disebut juga piutang dagang.
Net Trade Account Receivables ini adalah Trade Account Receivables yan g sudah dikurangi piutang ragu-ragu.
Average Net Trade Account Receivables adalah rata-rata Net Trade Account Receivables itu (saldo_awal NetAR + saldo_akhir Net AR)/2.

Rasio Receivables Turnover ini menyatakan berapa kali AR bisa dikumpulkan menjadi kas dalam satu periode akuntansi. Dengan demikian makin tinggi Rasio Receivables Turnover maka makin banyak AR yang dikonversikan ke kas, dan makin sehat perusahaan. Jika kas makin baik, maka perusahaan tidak perlu meminjam uang ke bank karena meminjam uang ke bank akan menambah beban bunga. Dan jika kas perusahaan lebih dari cukup, maka kas perusahaan dapat diinvestasikan ke perusahaan lain.

Beberapa manajer perusahaan mengembangkan rasio ini menjadi

Average Collection Period = 365/Receivables Turnover.

Average Collection period ini juga disebut average days sales in receivables yang merupakan rata-rata berapa hari pelanggan membayar pembelian mereka. Tentu saja makin cepat pelanggan membayar, maka kas perusahaan makin baik.

Untuk keperluan analisa masa depan perusahaan, kita perlu membandingkan Receivables Turnover perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk kepentingan benchmark, kita perlu membandingkan Receivables Turnover perusahaan kita dengan perusahaan-perusahaan lain pada industri yang sejenis.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Analisa Receivables Turnover Ratio