Dalam rangka menjalankan usahanya perusahaan melakukan pembelian mesin-mesin pabrik, peralatan komputer dan lain sebagainya. Mesin pabrik dan komputer ini akan dipakai bertahun-tahun dan tentu saja akan melewati beberapa periode akuntansi.
Pada tahun pertama pembelian maka biaya yang keluarkan untuk mendapat aset tersebut tentu besar sekali, sedangkan pada tahun mungkin sudah tidak ada pengeluaran aset-aset ini dan perusahaan menikmati penghasilan yang dihasilkan dari kinerja mesin-mesin pabrik ini.
Jika kita langsung menganggap beban pada tahun pembelian, maka kita akan melihat bahwa tahun pertama perusahaan akan sangat rugi, dan tahun tahun berikutnya akan sangat untung. Keadaan ini tidak fair karena tahun pertama menjadi sumber kerugian, padahal apa yang dilakukan tahun pertama merupakan langkah awal untuk mendatangkan penghasilan pada tahun-tahun berikutnya. Dari sini kita melihat bahwa akan lebih fair jika beban juga dibagikan ke tahun-tahun di mana mesin tersebut berproduksi dan menghasilkan penjualan. Inilah yang menjadi dasar pemikiran dari depresiasi.
Dengan adanya depresiasi pada pembukuan akuntansi maka beban akan dialokasikan pada tahun-tahun yang menikmati penghasilkan karena kinerja dari mesin pabrik ini.
Pada depresiasi ada yang disebut nilai buku. Nilai buku ini tidak sama dengan nilai atau harga pasar. Jadi depresiasi tidak bertujuan untuk mencari harga pasar pada suatu waktu, tetapi bertujuan mengalokasikan beban sesuai cost matching principle.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.