Dalam melakukan kegiatan bisnis kita mengingkan agar pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Secara umum selisih antara pemasukan dan pengeluaran ini disebut profit. Atau kita dapat menulis seperti ini:
Pemasukan – Pengeluaran = Profit
Pemasukan = Pengeluaran + Profit.
Pengeluaran ini juga disebut beban.
Dari persamaan Pemasukan = Pengeluaran + Profit ini kita melihat bahwa makin besar pengeluaran maka makin kecil Profit. Sebaliknya makin kecil pengeluaran maka Profit makin besar. Dari sinilah kita melihat bahwa untuk pemasukan atau pendapatan yang sama, maka makin besar profit maka perusahaan makin sehat.
Dalam akuntansi kita mengenal Net Profit Margin yaitu :
Net Profit Margin = Net Income / Net Sales.
Pengertian Net Income di sini adalah laba bersih setelah pajak.
Pengertian Net Sales di sini adalah Penjualan Bersih dari operasi utama perusahaan. Pendapatan lain-lain tidak dimasukkan dalam kategori Net Sales.
Makin besar Net Profit Margin maka perusahaan makin sehat. Jika Net Profit Margin kecil maka jika ada penurunan harga maka profit makin kecil dan bisa menuju rugi. Untuk melihat kinerja perusahaan, perusahaan biasanya membandingkan Net Profit Margin dalam beberapa tahun berturut-turut. Dari data ini jika angkanya naik kita bisa menganalisa pendapatan apa yang naik ataukah beban apa yang turun.
Sebaliknya jika angkanya menurun, kita dapat menganalisa pendapatan apa yang menurun atau pengeluaran apa yang naik yang menyebabkan profit tergerogoti.
Untuk membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama, kita dapat menggunakan Net Profit Margin sebagai benchmark. Kita dapat belajar apa yang dilakukan pesaing kita dalam meningkatkan pendapatannya ataupun mengurangi beban perusahaan.
Net Profit Margin ini menggambarkan efisiensi kerja perusahaan. Dari Net Profit Margin ini kita mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dari setiap rupiah yang kita dapatkan pada penjualan yang kita lakukan.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.