Dalam menjalankan penjualan dengan pembayaran kredit, ada kemungkinan pembeli tidak mau membayar atau pembeli tidak mampu membayar.
Sesuai dengan expense matching principle, pembebanan harus disesuaikan dengan periode pembukuan pada saat pengakuan pendapatan tersebut. Tetapi dalam kenyataannya sampai akhir periode akuntansi tidak semua piutang atau account receivables telah dibayar lunas pelanggan. Dalam sejumlah piutang tersebut sebagian besar dapat ditagih tetapi tidak semua bisa ditagih. Supaya sesuai dengan expense matching priciple kita harus mengalokasikan suatu nilai perkiraan besarnya piutang yang tidak tertagih.
- Untuk mengalokasikan piutang yang tertagih, kita membuat adjustment pada akhir periode:
Bad debt expense aaa Allowance for doubtful acccounts aaa
Bad dept expense ini dalam Income Statemen akan masuk ke tipe Selling sehingga mengurangi Net Sales.
Allowance for doubtful acccounts ini merupakan contra account dari Account Receivables pada Balance Sheet. Jika Account Receivables dinyatakan sebagai Account Receivables yang Net berarti nilainya sudah bersih karena sudah dikurangi Allowance for doubtful acccounts.
Jadi pada aktivitas adjustment ini akan mempengaruhi Income Statement dan Balance Sheet.
- Write-off atau penghapusan piutang tak tertagih
Pada perjalanan waktu, kita baru mengetahui beberapa pelanggan yang tidak membayar, maka kita akan melakukan write-off atau penghapusan piutang pada pelanggan yang tidak bisa membayar. Pembukuan aktivitas write off ini adalah:
Allowance for doubtful acccounts bbb Account Receivables bbb Pada penghapusan piutang pelanggan ini tidak akan mempengaruhi Income Statement maupun Balance Sheet.
- Muncul pembayaran
Bagaimana jika ternyata ada pembayaran dari pelanggan yang sudah kita hapus piutangnya ?
Pembukuannya adalah
Account Receivables ccc Allowance for doubtful acccounts ccc Cash ccc Account Receivables ccc Pada transaksi ini tidak akan mempengaruhi Income Statement maupun Balance Sheet.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.