Pada artiel sebelumnya telah dibahas mengenai IFRS (International Financial Reporting Standards). IFRS ini menjalankan tugasnya membuat standarisasi laporan keuangan supaya kita dapat melakukan analisa laporan keuangan secara mudah yang berasal dari berbagai negara. Sebenarnya siapa sajakah pemakai sistem informasi akuntansi
IFRS (International Financial Reporting Standards)
IFRS adalah kependekan dari International Financial Reporting Standards. Standarisasi ini muncul karena ada berbagai macam laporan keuangan yang dibuat dari berbagai macam negara. Untuk perusahaan multi nasional yang menjalankan bisnisnya secara global, seorang akuntan harus dapat membaca standar laporan keuangan
ERP lokal Indonesia
Aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan suatu syarat mutlah bagi suatu perusahaan. Dengan adanya aplikasi ERP, maka perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh lini perusahaan dalam suatu database. Dengan demikian input penjualan yang dilakukan pada staf sales pada detik tersebut akan langsung
Master budget sarana pengendalian strategi perusahaan
Setiap perusahaan pasti menginginkan perusahaannya bertumbuh. Pertumbuhan perusahaan paling mudah dihitung dengan perhitungan profit atau pertumbuhan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan biasa dimulai dengan peningkatan pendapatan perusahaan. Dari peningkatan pendapatan perusahaan ini kemudian keuntungan perusahaan juga diharapkan naik sesuai peningkatan pendapatan
ABC (Activity Based Costing)
Ketika merancang sebuah produk, kita akan merancang pembebanan biaya kepada produk itu. Dengan menggunakan normal costing kita dapat menggunakan sebuah pool base untuk memberikan pembebanan biaya kepada produk itu. Dari informasi pembebanan ini kita akan menentukan harga jual produk. Pembebanan
Pembukuan overtime dan idle time
Dalam akuntansi perusahaan jasa, ada 3 waktu yang kita perhatikan dalam pembebanan terhadap project Waktu normalUntuk waktu normal pembebanan adalah sesuai tarif dari pekerja tersebut dan masuk ke biaya langsung dalam hal ini biaya tenaga kerja langsung. Budgeted indirect cost
Menangani underallocated dan overallocated indirect cost
Dalam normal costing, pembebanan overhead terhadap aktivitis produksi menggunakan alokasi biaya. Pada akhir biaya, actual cost mungkin lebih besar daripada yang dialokasikan, hal ini disebut underallocated. Kemungkinan lain adalah actual cost lebih rendah daripada allocated overheadnya, ini disebut overallocated. Jarang
Normal Costing vs Actual Costing
Dalam akuntansi biaya kita mengenal normal costing dan actual costing. Dilihat dari namanya kita dapat memahami bahwa normal costing adalah costing yang normal atau banyak digunakan, sedangkan actual costing adalah costing yang benar-benar actual atau benar-benar terjadi. Dalam melakukan aktivitas
Cost tracing dan cost allocation
Dalam akuntansi biaya kita mengenal biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung dikenal dengan direct costs, biaya tidak langsung dikenal dengan istilah indirect cost. Hubungan antara direct cost dengan cost tracing dan hubungan indirect cost dengan cost allocation akan
Analisa CVP (Cost Volume Profit)
Dalam melakukan perencanaan pembiayaan perusahaan, kita harus menguasasi CVP. CVP merupakan kependekan dari Cost Volume Profit. Dilihat dari frasenya kita dapat memahami bahwa dengan adanya informasi biaya, kita akan memperkirakan suatu volume, kemudian akan memperkirakan profit. Dalam analisa CVP ini