Secara praktis kita memahami LXC sebagai virtualisasi yang dibentuk dari fitur-fitur containment. LXC ini berada antara chroot dan full virtualisasi dari virtual machine. Gol dari LXC adalah menyediakan lingkungan yang sedekat mungkin dengan standar instalasi Linux tetapi tidak memerlukan krenel yang terpisah. 

Virtualisasi LXC ini membuat penggunaan reseources yang efisien. Jika pada virtualisasi biasa suatu host bisa dipakai maksimal 100 VM, maka dengan menggunakan LXC maka host tersebut dapat digunakan hingga 100 VM tanpa mengorbankan kinerja. Jika kita melakukan riset mengenai performance LXC di internet, maka LXC menggunakan overhead yang lebih kecil, memiliki tingkat densiti lebih tinggi dan memiliki latency yang lebih rendah.

Keadaan ini juga membuat Proxmox VE mulai versi 4 mengedepankan LXC dalam virtualisasi.

Karena LXC menggunakan kernel yang disharing, maka  tidak semua sistem operasi dapat dihandle. Sebagai contoh dalam virtualiasi LXC yang berjalan pada server Linux tidak bisa diinstal virtual machine berbasis Windows. Tentu saja ini dapat diatasi untuk masa-masa mendatang jika guest operating system yang bersangkutan menyesuaikan dirinya dengan format LXC.

LXC ini merupakan virtualisasi masa depan karena performance yang lebih baik, penggunaan resources yang lebih baik dan juga kecepatan yang lebih baik. Informasi lebih lanjut mengenai LXC dapat dibaca di https://linuxcontainers.org/lxc/introduction/ .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Virtualisasi LXC