Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli peralatan-peralatan untuk melakukan kegiatan produksi. Peralatan-peralatan dalam pabrik biasanya harganya cukup tinggi. Peralatan yang cukup tinggi ini diharapkan dalam beberapa tahun mampu membuat barang-barang yang akan dijual kepada pelanggan. Barang-barang yang dijual ini tentu harus dijual dan menutupi biaya investasi peralatan ini dan juga biaya operasionalnya.

Pada saat kita membeli peralatan-peralatan dan mesin-mesin pabrik yang harganya cukup tinggi ini, apakah akan kita bebankan pada saat pembelian ? Ataukah kita akan memasukkan sebagai aset ?

Dari kedua macam inilah maka muncullah konsep penyusutan dalam akuntansi. Beban dari peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi akan dibebankan pada tahun-tahun manfaatnya. Inilah yang disebut penyusutan. Dengan penyusutan kita dapat membagi beban-beban ke tahun-tahun yang memberikan manfaat sehingga laporan keuangan akan lebih mencerminkan perusahaan.

Dalam akuntansi, maka pada saat pembelian journal yang terjadi adalah aset pada utang dagang atau aset pada kas.

Kemudian pada akhir tahun beban penyusutan pada akumulasi penyusutan.
Nilai bersih aset kemudian dihitung sebagai aset dikurangi akumulasi penyusutan.

Dua macam metode perhitungan penyusutan yang terkenal

  1. Straight line
    Metode ini beban dibagi merata kepada tahun-tahun manfaatnya.
    Metode ini cocok untuk mesin-mesin yang menghasilkan produk dan pendapatan secara merata di tahun-tahun manfaat
  2. Double Declining balance
    Pada metode ini tahun-tahun awal mendapatkan pembebanan yang berlebih. Metode ini cocok jika pada tahun-tahun awal, peralatan dan mesin-mesin lebih banyak menghasilkan pendapatan dibandingkan pada tahun-tahun berikutnya.

Penyusutan dalam sumber daya alam dikenal dengan deplesi. Penyusutan dalam aset tak berujut disebut amortisasi. Konsepnya sama dengan penyusutan.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Konsep penyusutan dalam akuntansi