Dalam bisnis perdagangan, kita akan membeli secara grosir dengan harga beli tertentu, kemudian menjual dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan untung/laba. Untuk mendapatkan untung/laba sebanyak-banyaknya maka harus menjual sebanyak-banyaknya.

Terkait dengan inventory,  makin banyak inventory berarti akan banyak uang kas kita yang digunakan untuk membeli inventory. Uang kas yang banyak dipakai untuk membeli inventory ini akan mengurangi kas perusahaan kita dan kalau terlalu banyak yang dipakai bisa mengganggu arus kas (cash flow ) perusahaan. Di sisi lain kalau sedikit inventory kita tentu juga sulit menjual dengan cepat dan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu jumlah barang/inventory harus cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga baik dari sisi arus kas /cash flow.

Dengan pertimbangan di atas, diusahakan agar barang datang kemudian cepat jual, barang datang lagi dan jual lagi demikian seterusnya. Makin cepat perputaran ini, maka untung perusahaan akan semakin tinggi.

Dalam ilmu akuntansi analisa tersebut disebut perputaran inventory atau inventory turnover.

Rumus aslinya adalah = harga pokok persediaan periode itu /rata-rata persediaan periode itu
= harga pokok persediaan periode itu / ((persediaan awal + persediaan akhir)/2) .

Ada juga yang menggunakan rumus  = jumlah barang terjual periode itu / ((jumlah awal + jumlah akhir)/2 ).

Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Inventory_turnover .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Perputaran persediaan (inventory turnover)