Website portfolio adalah suatu keharusan bagi semua desainer untuk menunjukan hasil kerja/karya desain baik yang freelance atau perusahaan web developer . Website portfolio harus mempunyai karakter tersendiri untuk membedakan website kita dari website portfolio lain.

Berikut adalah beberapa elemen yang biasa digunakan untuk mendesain website portfolio:
1. Portfolio Berada di Halaman Depan
Ini sudah hampir menjadi template pada semua website portfolio dan memang cara ini sangat efektif. Bayangkan, apa yang kita harapkan kalau kita melihat web portfolio? tentu saja hasil karya desainernya kan? Seperti itulah yang akan kita desain.

Selain memudahkan pengunjung, informasi pun langsung pada inti website, elemen ini juga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk mengeksplor lebih jauh ke halaman lain di website kita.

2. Kalimat Pembuka yang Menarik
Kita biasa menyebutnya Tagline. Kalimat yang menarik bisa menjadi cerminan perusahaan/diri kita di dunia maya, akan lebih bagus dan efektif jika kita meluangkan waktu memikirkan Tagline yang tepat untuk website portfolio kita sendiri. Terlebih jika kalimat tersebut bisa menjadi semacam slogan bagi kita. Maka secara tidak langsung pengunjung akan mengingat kalimat tersebut dan otomatis mengingat website kita.

3. Foto/Ilustrasi yang Menarik Perhatian
Gambar bisa menceritakan lebih banyak daripada kata-kata. Untuk mendapatkan hasil yang efektif bisa kita kombinasikan gambar dengan kalimat pembuka (tagline) yang menarik.

4. Posting Terbaru dari Artikel
Fungsi artikel bisa membangun komunitas, secara bersamaan juga bisa membangun personal brand. Salah satu cara membangun personal brand adalah melalui konten pemikiran dalam bentuk tulisan.

Bingung mau menulis topik apa? Coba mulai mencari topik lalu lakukan googling, setelah itu tutup window dan mulailah menulis.

5. Profil Perusahaan/ Pribadi
Halaman ini merupakan halaman terpenting kedua setelah portfolio. Harus dengan jelas dan jujur mendeskripsikan perusahaan/diri sendiri. Alasannya tentu saja karena klien mau berbisnis dengan seseorang yang identitasnya jelas bukan?

Coba ceritakan sedikit background perusahaan, sejak mulai berdiri, visi misi dan kalau pribadi Anda bisa menceritakan pendidikan, pekerjaan sehari-hari, tinggal di kota mana dan hal unik lain yang ada di diri kamu (misalnya, hobby dan kebiasaan Anda).

Halaman ini merupakan “kartunama” Anda di dunia maya.

6. Informasi Kontak yang Jelas
Kalau pengunjung sudah sampai ke halaman ini, maka bisa di pastikan mereka sudah 75% tertarik dengan perusahaan/diri Anda. Buatlah semudah dan seinformatif mungkin jika pengunjung mau menghubungi kita. Sertakan alamat email, nomor handphone (jika tidak keberatan) dan alamat kantor/rumah. Ini untuk alasan kenyamanan bila klien bekerjasama dengan kita nantinya.

Salah satu trik yang saya anggap efektif adalah dengan livechat, saat ini ada beberapa livechat gratis seperti Yahoo Messenger, MSN dll yang bisa kita manfaatkan sehingga klien bisa langsung mendapat informasi saat itu juga. Cara lain dengan menggunakan form pilihan (Kontak untuk paket A, B, dsb atau custom).

7. Detail Harga
Ini masih menjadi perdebatan apakah etis untuk disertakan pada suatu website portfolio. Rasanya sah-sah saja, tergantung kepada masing-masing pribadi dan tipe bisnis yang kita jalankan.

Kelebihannya adalah kita tidak akan lelah menjawab pertanyaan calon klien tentang harga (yang terkadang tidak berlanjut). Dengan adanya informasi ini maka kita dapat sedikit memastikan bahwa kalau ada email dari klien baru maka kemungkinan dia akan menjadi klien kita.

8. Portfolio menggantikan Testimonial
Testimonial memegang peranan yang penting karena dapat meningkatkan image baik perusahaan/diri Anda. Jika tidak ada testimonial maka calon klien akan sedikit berspekulasi jika bekerjasama dengan kita.

Tapi bukankah tidak semua testimonial itu baik isinya? Ya, testimonial bisa menjadi boomerang jadi sebaiknya kita filter, testimonial di harapkan masuk ke email terlebih dahulu, disaring, yang meningkatkan daya jual yang kita tampilkan. Dengan adanya testimonial (apalagi dari nama yang lumayan terkenal), calon klien baru akan lebih yakin dengan kita.

Tapi menurut saya, dari banyaknya portfolio sudah bisa meyakinkan kepada calon klien baru bahwa kami adalah perusahaan yang bonafit.

9. Presentasi Portfolio
Ini adalah elemen optional. Setelah melihat karya di Homepage, maka user akan masuk ke detil tentang karya tersebut. Nah, bagian ini yang biasanya sering di lewatkan oleh kebanyakan desainer. Kita terbiasa hanya menyertakan screenshot, nama projek dan link ke website yang bersangkutan.

Seharusnya kita bisa menjelaskan lebih detil mengenai karya/projek tersebut. Dengan begitu pengunjung mempunyai nilai tambah terhadap kita, tidak hanya sebatas desain visual saja. Kita bisa menulis beberapa paragraf tentang proses desain, konsep, masukan dari klien yang kita gunakan di desain kita, mengapa kita menggunakan desain dengan gaya tertentu dan lainnya.

Atau yang lebih menarik adalah kita bisa menceritakan seberapa efektif desain yang kita buat itu, misalnya, dalam 6 bulan website klien tersebut bisa mendapatkan 500.000 pengguna baru. Hal tersebut akan lebih informatif dan berguna bagi pengunjung atau calon klien kita.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Website Portfolio