Fungsi HRM (Human Resources Management) secara keseluruhan ada enam yaitu

  1. Job Analysis and Design
    Sesuai dengan strategi perusahaan yang telah ditetapkan oleh top manajement, maka departemen SDM (Sumber Daya Manusia) membuat analisa skill, abilty dan knowledge dari yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan strategi perusahaan. Analisa inilah yang disebut job analysis.
    Analisa ini kemudian dikembangkan menjadi struktur organisasi dengan job description – job description untuk menjalankan strategi perusahaan. Pada job description itu tentu ada requirement skill, ability dan knowledge. Proses inilah yang disebut job design
      
  2. Recruitment and Selection
    Departemen SDM kemudian membuat iklan lowongan kerja dan mengadakan rekruitment dan tentu saja menyeleksi pelamar-pelamar kerja. Rekruitmen adalah proses dari perusahaan mencari pelamar-pelamar untuk kemungkinan dijadikan karyawan.
    Selection merupakan proses seleksi untuk mengidentifikasi para pelamar yang sesuai dengan skill, ability dan knowledge yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan strategi perusahaan.
      
  3. Training and Development
    Setelah departemen SDM mendapatkan staf sesuai dengan jobs requirement, ada posisi-posisi tertentu yang memerlukan training khusus,  ada posisi-posisi yang tidak perlu training khusus karena skill sudah dimiliki oleh staf baru ini.
    Departemen juga perlu memberikan pengembangan-pengembangan soft skill untuk melihat potensi leadership dari setiap staf yang telah direkrut.
      
  4. Performance Management
    Tujuan performance management adalah untuk memastikan bahwa aktivitas , hasil kerja dan produktivitas karyawan sesuai dengan strategi perusahaan. 
    Departemen SDM perlu membuat sistem penilaian karyawan supaya ada peningkatan produktivitas dari karyawan/staf. Tentu saja peningkatan produktivitas ini juga harus disertai peningkatan kesejahteraan karyawan.
    Manajer yang memiliki pengetahuan detail mengenai pekerjaan dari bawahannya cenderung memberikan penilaian performance secara subyektif.
    Untuk manajer yang tidak menguasai secara detail pekerjaan dari anak buahnya, menggunakan alar ukur performance dalam penilaian performance.
     
      
  5. Pay Structure, Incentives, and Benefits
    Departemen perlu membuat struktur gaji misalnya gaji pokok dan tunjangan. Tujuannya supaya standarisasi struktur penggajian perusahaan jelas, dan pengeluaran perusahaan untuk gaji sesuai produktivitas dari karyawan.
    Incentives ini dibuat untuk memotivasi karyawan bekerja lebih produktif lagi.
    Benefits ini upaya perusahaan supaya karyawan senang dan menikmati bekerja di perusahaan.
    Selain itu Pay Structure, Incentives, and Benefits juga mengantisipasi jika kondisi ekonomi memburuk.
    Perusahaan yang dalam masa perkembangan akan lebih banyak memberikan incentive untuk memacu karyawannya berinovasi.
    Perusahaan yang dalam masa mature akan lebih banyak memberikan benefit.
    Perusahaan harus pandai-pandai mengatur pay structure, incentives dan benefits supaya produktivitas karyawan tinggi dan tidak membebani perusahaan.
     
  6. Labor and Employee Relations
    Perusahaan perlu menjaga hubungan yang baik dengan karyawan-karyawan. Departemen harus memahami undang-undang tenaga kerja setempat. Departemen SDM juga perlu menjaga hubungan yang baik jika ada pembentukan serikat buruh pada perusahaan tersebut.
    Mengenai labor dan employee relations ini pada dasarnya adalah bagaimana perusahaan memandang karyawan-karyawan. Perusahaan dapat memandang karyawan sebagai aset yang harus terus dikembangkan atau perusahaan dapat memandang karyawan sebagai beban yang harus terus dikurangi biayanya. Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan skill yang tinggi akan melihat karyawan sebagai aset, sedangkan perusahaan yang membutuhkan skill yang rendah akan melihat karyawan sebagai biaya.
    Perusahaan yang sehat seharusnya melihat karyawan yang produktif sebagai aset.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Enam fungsi HRM