Seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa top manajemen harus mengerti dengan benar bagaimana masuk ke dalam persaingan pasar. Pengambil keputusan pada top manajemen harus mengerti dengan seksama pasar mana yang akan dimasuki, bagaimana kita bersaing, dan dengan apa perusahaan dapat memenangkan persaingan.

Dalam menentukan strategi tentu kita harus mempertimbangkan banyak hal antara lain keunggulan produk perusahaan, kemampuan keuangan perusahaan, kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, kemampuan team pemasaran yang dimiliki perusahaan, kemampuan supplier yang bekerja sama dengan perusahaan dan lain sebagainya. Dengan demikian pengambil keputusan dalam manajemen strategi harus melibatkan CEO atau direktur utama, CFO atau direktur keuangan, direktur pemasaran, direktur operasional, direktur SDM dan direktur-direktur yang lain.

Perkembangan persaingan bisnis saat ini mengarah ke persaingan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki sumber daya manusia dengan keahlitan tinggi sesuai kebutuhan perusahaan mempunyai peluang bisa memenangkan persaingan pada pasar. Perusahaan yang memiliki karyawan yang bekerja sesuai keahliannya dan puas dalam bekerja di perusahaan akan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Dengan demikian peran HRM (Human Resources Management) sangat berperan dalam menentukan keberhasilan perusahaan untuk bertahan dan bertumbuh dalam situasi yang penuh persaingan.

Dalam realitas kerja  ada perusahaan yang menerapkan HRM (Human Resources Management) dengan optimal, ada yang sekedar rekruitment dan administrasi, ada yang tidak ada HRM sama sekali. Perusahaan yang menerapkan HRM pun ada beberapa level dalam hubungannya dengan peran HRM dalam formulasi strategi.

Empat macam level peran HRM dalam menentukan strategi perusahaan adalah

  1. Hubungan administratif
    Seperti namanya maka peran HRM hanya fokus pada operasional keseharian. Departemen sumber daya manusia tidak diberi kesempatan memahami bahkan menentukan strategi perusahaan.
     
  2. Hubungan satu arah
    Hubungan satu arah ini lebih baik daripada sekedar hubungan administratif. Pada hubungan satu arah ini, pengambil keputusan pada top manajemen memberikan informasi mengenai strategi perusahaan dan departemen SDM (Sumber Daya Manusia) diminta mengimplementasikan aspek pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung strategi perusahaan.
     
  3. Hubungan dua arah
    Hubungan dua arah ini lebih baik daripada hubungan satu arah. Pada hubungan dua arah ini pengambil keputusan memberitahukan kepada departemen SDM mengenai strategi perusahaan, kemudian departemen SDM membuat strategi dan disampaikan kembali kepada top manajemen untuk ditindaklanjuti.
      
  4. Hubungan integratif
    Pada hubungan integratif ini tentu lebih baik dibandingkan hubungan dua arah. Pada hubungan integratif ini direktur SDM duduk bersama dengan direktur-direktur yang lain membahas formulasi strategi perusahaan dan terus bekerja sama dengan erat dalam menerapkan strategi perusahaan.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Peran HRM dalam formulasi strategi