Saat ini terjadi revolusi dalam perangkat mobile terutama smartphone. Smartphone telah berkembang menjadi smart device, suatu peralatan yang bisa diisi banyak aplikasi. Smarphone dan tablet telah berkembang pesat dan sebagian besar orang menggunakannya. Ada smartphone milik perusahaan dan ada smartphone milik pribadi karyawan. Kepemilikan smarphone banyak didengungkan dengan BYOD (Bring Your Own Device) . Perkembangan smartphone telah melebihi fungsi aslinya yaitu telepon dan SMS (Short Message Service). Dengan berkembangnya internet, maka kita dengan mudah akses ke berbagai website dan aplikasi yang ada di dunia ini melalui smarphone, tablet, dan smart device lainnya..

Dengan perkembangan smartphone dan teknologi internet ini, maka banyak perusahaan yang membuka aplikasi perusahaan untuk diakses dari smartphone. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas karyawan terutama bagian penjualan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi di sisi lain juga perusahaan mempunyai resiko terkait data perusahaan misalnya data perusahaan bisa diakses oleh karyawan yang sudah keluar. Dengan demikian perusahaan perlu memikirkan bagaimana melakukan manajemen device supaya data perusahaan hanya bisa diakses oleh yang berhak. Hal inilah yang melahirkan MDM yang merupakan kependekan dari Mobile Device Management.

Secara teknis ada suatu aplikasi device managemen yang diinstall di satu atau beberapa server. Setiap smart device yang akan terhubung dengan aplikasi perusahaan juga diinstall aplikasi client. Aplikasi client ini akan berkomunikasi dengan server dan kemudian melakukan setting sesuai standarisasi perusahaan. Dengan adanya aplikasi client ini maka device juga dapat disetting secara remote dari server untuk melakukan update yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan data perusahaan.

Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_device_management .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

MDM (Mobile Device Management)