Dalam menjelaskan pemilihan jenis resources yang dibutuhkan client, kita mungkin akan menawarkan shared hosting atau dedicated cloud. Orang awam mungkin bingung mana yang lebih baik. Untuk menjelaskan hal ini kita dapat menganalogikan ruang tamu bersama kost dan ruang tamu private dari hotel.

Untuk kost-kost yang baik biasanya ada suatu ruangan tamu bersama yang cukup besar yang bisa digunakan untuk setiap tamu dari anak kost. Ada kemungkinan seseorang penghuni kedatangan banyak tamu, dan selama penghuni lain juga tidak ada tamu, maka ruang tamu itu cukup besar untuk menampung teman-teman yang datang. Tetapi ada kemungkinan banyak penghuni yang kedatangan tamu, sehingga ruangan menjadi terasa sempit dan sesak.  Untuk mengatasi ruangan terasa sempit, pengelola kost dapat memperbesar ruang tamu.
Ini dianalogiokan dengan shared hosting. Jika server sedang sepi, maka kalau website kita dikunjungi maka performance akan bagus. Tetapi kalau banyak website lain juga banyak kunjungan, maka performance akan turun. Untuk menjaga dan meningkatkan performance tetap bagus, pengelola shared hosting  dapat menambahkan RAM dan CPU.

Lain halnya dengan ruangan tamu pribadi yang ada di setiap hotel. Ruangan tamu pribadi dalam hotel pasti lebih kecil dari ruangan tamu bersama dalam kost-kost tersebut, tetapi selalu tersedia kapan saja. Jika ternyata penyewa hotel tersebut kedatangan banyak tamu pada saat bersamaan, maka dia dapat pindah kamar lain yang ukurannya lebih besar.
Begitu juga dengan dedicated cloud sudah ada RAM dan CPU yang dialokasikan untuk client tersebut. Jika client tersebut ternyata butuh tambahan RAM dan CPU maka dia dapat meminta upgrade kepada pengelola cloud tersebut.

Secara harga, shared hosting lebih murah. Untuk performance, dedicated cloud lebih bagus karena ada kepastian resources yang didapatkan. Untuk aplikasi disarankan menggunakan dedicated cloud.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Analogi shared hosting vs dedicated cloud