Job order costing diterapkan dalam proses produksi di mana proses produksi dilakukan pada setiap produk dengan jumlah yang kecil. Pada contoh kali ini misalnya akan diproduksi Meja Classic sebanyak 20 meja.

Bagian produksi akan membuat Job Order untuk membuat 20 meja. Pada Job Order ini juga verisi Job Cost Record yang berisi catatan biaya yang digunakan.

Isi dari Job Cost Record antara lain adalah

  1. Penggunaan bahan baku
    Transaksi akuntansinya adalah WIP pada Bahan baku.
     
  2. Penggunaan tenaga kerja langsung
    Transaksi akuntansinya adalah WIP pada hutang gaji.
     
  3. Manufacturing Overhead
    Ini merupakan Overhead yang diserap ke Job Order ini.
    Cara penerapan dengan menggunakan suatu nilai predetermine rate yang bisa saja penggunaan lama mesin.
    Transaksi akuntansinya adalah WIP pada Manufacturing Overhead.
     
  4. Total Cost yang digunakan = Penggunaan bahan baku + Penggunaan tenaga kerja langsung + Manufacturing Overhead
     
  5. Total Unit yang dihasilkan
     
  6. Unit Costnya
    Penghitungan Unit Cost menunggu job order 100% dikerjakan. Pada saat job order ini selesai maka dengan mudah kita menghitung Unit Costnya = Total Cost/Total Unit .
     
  7. Setelah Job Order ini 100% selesai dikerjakan, maka seluruh nilai WIP ditransfer ke FG.

Pada akhir periode biasanya Actual Manufacturing Overhead berbeda dengan Applied Manufacturing Overhead. Untuk menyelaraskan hal ini maka kita dapat membaca artikel http://www.proweb.co.id/articles/erp/menangani_under_over_allocated.html .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Memahami job order costing