Pada artikel sebelumnya kita telah membahas Aliran Biaya Manufaktur . Biaya untuk manufaktur atau pabrik adalah bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead. Berikut kita akan memberikan contoh menghitung total manufacturing costs.
Misal kita melakukan proses produksi pada satu periode akuntansi dengan awal periode 1 Januari dan akhir periode 31 Desember:
- Bahan baku atau Direct Material
Misal saldo awal bahan baku pada tanggal 1 Januari adalah 3 juta rupiah.
Pembelian selama periode tersebut sebesar 97 juta rupiah.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa bahan baku yang tersedia selama periode tersebut adalah 3 juta + 97 juta = 100 juta rupiah.Misal pada akhir tahun yaitu 31 Desember saldo bahan baku adalah 4 juta rupiah, maka kita dapat melihat bahwa pemakaian bahan baku pada periode tersebut adalah 100 juta – 4 juta = 96 juta rupiah.
- Tenaga kerja langsung atau Direct Labor
Misal tenaga kerja langsung yang digunakan pada peiode tersebut adalah 40 juta rupiah.
- Manufacturing Overhead
Misal manufaturing overhead pada peiode tersebut adalah:
Bahan tidak langsung: 7 juta.
Tenaga kerja tidak langsung: 23 juta
Depresiasi: 12 juta
Listrik dan air: 8 juta.
Kita dapat menghitung biaya overheadnya sebesar 7 juta + 23 juta + 12 juta + 8 juta = 50 juta rupiah.
Jika Actual Manufacturing Overhead belum didapatkan maka bisa dimasukkan nilai Applied Manufacturing Overhead, kemudian nanti akan ada informasi mengenai Underapplied atau Overapplied Overhead di sini, tetapi nilai yang dimasukkan tetap Applied Manufacturing Overhead. Realisasi penyesuaian Overapplied atau Underapplied Overhead pada perhitungan COGS.
Dalam contoh di atas maka
Total Manufacturing Costs = Bahan baku + Tenaga kerja langsung + Overhead = 96 juta + 40 juta + 50 juta = 186 juta rupiah.
Total Manufacturing Costs sebesar 186 juta ini kemudian akan kita transfer ke WIP atau Work In Process seperti pada artikel berikutnya di http://proweb.co.id/articles/mgacc/cost_of_goods_manufactured.html .
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.