Inventory valuation ini diperlukan pada saat menghitung COGS (Cost of Goods Sold) dan juga nilai inventory pada balance sheet. Metode inventory valuation pada Odoo ERP dapat menggunakan standard price, average cost atau FIFO (First In First Out).

Inventory valuation pada Odoo ERP adalah seperti penjelasan-penjelasan berikut ini

  1. Masuk ke Product Categories

    Kita masuk ke aplikasi Inventory dan masuk ke menu Configuration | Product Categories.


    Kita memilih salah satu product category.
  2. Menentukan metode inventory valuation

    Silahkan menentukan Costing Method, pada contoh kali ini kita menggunakan Average Cost (AVCO).


    Pada Inventory Valuation ini kita memilih Automated supaya product cost dihitung secara otomatis.


    Perhatikan seting Stock Input Account, Stock Output Account, Stock Valuation Account dan juga Stock Journal. Setelah itu silahkan SAVE.


    Tampak hasil seting dari Product Category.
  3. Ke Products

    Kita kemudian masuk ke menu Master Data | Products.


    Kita kemudian melakukan CREATE suatu produk.
  4. Membuat product dan memilih Product cCtegory

    Kita membuat product baru dan memilih product categorynya seperti gambar di atas.


    Kita melanjutkan dengan SAVE product baru ini.


    Tampak product baru yang kita sudah buat.
  5. Membuat purchase order

    Kita kemudian masuk ke aplikasi Purchase dan membuat purchase order dengan melakukan CREATE.


    Kita kemudian SAVE purchase order.


    Kita melanjutkan dengan CONFIRM ORDER untuk purchase order.
  6. Penerimaan barang atau purchase receive pertama

    Kita melanjutkan dengan penerimaan barang dengan RECEIVE PRODUCTS.


    Kita melanjutkan dengan VALIDATE receive order ini.


    Tampak receive order yang sudah divalidasi.
  7. Informasi Cost pada Product

    Kita kemudian masuk ke Product terkait dan tampak ada update pada informasi Cost.
  8. Purchase Order kedua

    Kita membuat purchase order yang kedua dengan harga yang berbeda dengan purchase order yang pertama.


    Kita melanjutkan dengan CONFIRM ORDER untuk purchase order yang kedua.
  9. Purchase receive kedua

    Kita melanjutkan dengan RECEIVE PRODUCTS yang kedua.


    Kita melanjutkan dengan VALIDATE pada receive products yang kedua ini.
  10. Informasi cost pada product

    Kita masuk ke informasi product dan tampak ada update pada Cost.
  11. Melihat Journal Entries

    Kita masuk ke aplikasi Accounting dan masuk ke menu Accounting | Journal Entries.


    Tampak dua jurnal berkaitan dengan penerimaan barang atau receipts.
  12. Melihat balance sheet

    Kita masuk ke menu Reporting | Balance Sheet.


    Kita memilih Balance Sheet pada Today.


    Kita kemudian memilih Unfold All.


    Tampak informasi Stock Valuation yang muncul pada Balance Sheet.


    Dari COA  (Chart of Account) yang muncul kita dapat menuju General Ledger terkait atau Journal Items terkait atau melakukan Annotate.

Anglo Saxon Accounting dan Continental Accounting
Berkaitan dengan Anglo Saxon dan Continental Accounting adalah seperti https://www.odoo.com/id_ID/forum/bantuan-1/is-the-anglo-saxon-module-needed-for-a-small-company-6457 .

The difference between the Anglo-Saxon accounting countries and the Rhine (or also called Continental accounting) countries is the moment of taking the Cost of Goods Sold versus Cost of Sales. Anglo-Saxons accounting does take the cost when sales invoice is created, Continental accounting will take the cost at the moment the goods are shipped.

Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi
1. https://www.odoo.com/id_ID/slides/slide/inventory-valuation-696 .
2. https://www.youtube.com/watch?v=clog3lmVMno .
3. https://www.odoo.com/id_ID/forum/bantuan-1/is-the-anglo-saxon-module-needed-for-a-small-company-6457 .
4. https://indonesiaodooaccounting.wordpress.com/2017/06/04/how-odoo-suits-indonesian-accounting-anglo-saxon-accounting/ .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Jika anda tertarik mengenai aplikasi Odoo ERP silahkan mengisi form di bawah ini

Inventory Valuation pada Odoo ERP