Pernahkan anda menyampaikan pesan ke orang lain tetapi apa yang dimengerti orang tersebut berbeda dengan pesan yang anda sampaikan. Anda menyampaikan suatu pesan tertentu, tetapi teman bicara anda menangkap pesan yang lain. Atau mungkin anda menyampaikan suatu point tertentu, tetapi teman anda malah menekankan point yang lain. Hal ini bisa membuat salah pengertian dalam berkomunikasi.

Pada saat kita melakukan pembicaran dengan calon pembeli, kita pasti berusaha menyampaikan pesan secara efisien supaya pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Kita juga ingin tahu feedback dari calon pembeli apakah pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

Pada saat kita melakukan komunikasi, kita menyampaikan pesan dalam bentuk vernal dan non verbal. Dalam komunikasi secara langsung kita akan menyampaikan pesan dengan kalimat, tekanan suara, senyuman, gerakan tangan dan sebagainya. Kita juga dapat melihat ekspresi calon pembeli secara langsung. Dengan cara ini maka pesan akan disampaikan dalam kalimat, tekanan suara dan bahasa tubuh. Begitu juga calon pembeli akan memberikan response melalui kata-kata, tekanan suara dan bahasa tubuh.

Dalam berbagai riset ternyata tekanan suara dan bahasa tubuh memiliki porsi yang cukup besar dalam menyampaikan pesan. Bahkan pesan yang disampaikan melalui kata-kata menduduki porsi yang paling sedikit. Tekanan suara dan bahasa tubuh merupakan komponen komunikasi yang penting dalam kita menangkap secara lebih baik mengenai pesan yang disampaikan dan juga pesan yang disembunyikan melalui kata-kata.

Dalam komunikasi tatap muka, suatu riset menemukan bahwa efektifitas penyampaian pesan adalah 7% verbal (dengan kalimat), 38% tekanan suara dan 55% ekspresi tubuh. Dengan demikian mengerti pemahaman tekanan suara dan bahasa tubuh akan membuat kita lebih mengerti situasi pada saat pesan tidak secara jelas disampaikan dalam bahasa verbal.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Komposisi komunikasi