Dalam bercakap-cakap ada saatnya kita berbicara dan ada saatnya kita mendengarkan. Untuk menjadi teman yang baik salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjadi pendengar yang baik atau mendengarkan dengan baik teman bicara kita. Ada tiga tingkatan terkait kualitas seseorang dalam kaitannya dengan mendengar

Tiga tingkatan dalam mendengar adalah:

  1. Marginal listening
    Marginal listening ini seperti asal mendengar. Tidak ada kaitannya antara yang ditanyakan dengan jawaban.
    Misal calon client berbicara demikian: ‘Saya kecewa dengan web developer saat ini’.
    Kemudian sales menjawab: O begitu ya, saya punya tiga paket yang mungkin sesuai dengan kebutuhan bapak.
    Terlihat bahwa sales asal mendengar tetapi kemudian mengabaikan calon client dan kemudian berbicara sesuai agenda sales.
  2. Evaluative listening
    Pada evaluative listening ini sales langsung menyampaikan pembelaan.
    Misal calon client berbicara demikian: ‘Saya kecewa dengan web developer saat ini’.
    Sales mungkin menjawab: Kalau team kami tidak mungkin mengecewakan bapak karena kami team yang solid.
    Terlihat bahwa sales mendengar keluhan calon client tetapi langsung memotong atau memberla diri.
  3. Active listening
    Pada tingkatan ini sales akan berusaha memahami keluahan calon client.
    Misal calon client berbicara demikian: ‘Saya kecewa dengan web developer saat ini’.
    Sales kemudian akan menjawab: Boleh tahu apa saja yang menyebabkan bapak kecewa dengan web developer saat ini.
    Calon client kemudian akan menceritakan secara mendetail apa saja kekecewaannya. Sales akan mendapatkan informasi yang lebih utuh dan memberikan solusi yang lebih sesuai.

Seorang sales harus menjadi pendengar yang baik pada tingkatan active listening. Jika tingkatan mendengar dari seorang sales masih pada marginal listening atau evaluative listening maka calon client akan tidak senang dan prospek penjualan akan menjadi kecil.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Tingkatan dalam mendengarkan