Sesuai judul diatas, artinya seorang desainer tidak harus bisa Coding tetapi bisa mengerti bagaimana website itu nanti akan dicoding. Semua elemen desain yang kita buat di software semacam photoshop harus code-able.

Saya sudah bekerja sebagai desainer web di perusahaan ini 7 tahun lamanya tapi saya tidak pernah melakukan coding sendiri. Yang saya lakukan adalah mendesain, sesekali mengerjakan HTML, dulu table base saat ini sudah bisa css base, walau masih basic. Dengan demikian saya bisa mengetahui sulitnya proses HTML dan menambah dasar pemikiran saya pada saat mendesain website di photoshop. Saya lebih memperhatikan elemen-elemen desain yang harus ada, meminimalisasi efek2 yang menyulitkan.

Konsep awal sebuah website adalah interface dan pengaturan alur informasi, sedikit sekali hubungannya dengan coding, tapi bagian ini sama pentingnya dengan code. Bayangkan website yang berfitur canggih, efek jquery mencengangkan, tetapi desainnya sungguh menyakitkan hati.

Seperti yang kita ketahui, membangun website melibatkan banyak elemen, mulai dari interface (desain), code, copywriting, SEO bahkan sampai teknik marketing online dan technical support, jadi rasanya tidak mungkin satu orang bisa memberikan semua itu. Website bukan sekedar PSD to CSS/HTMl, website lebih dari itu.

Di perusahaan ini, kami bekerja sebagai team work, saya yang mendesain, rekan saya yang lain membuat HTML dan yang lainnya coding. Sehingga sistem kerja kami sangat efisien dan efektif dalam perputaran projek juga lebih menguntungkan.

Jika Anda seorang freelancer web designer maka yang terpenting adalah menyadari kemampuan kita yang sebenarnya berada di bagian mana. Jika kemampuan Anda bukan dicoding limpahkan ke seseorang yang bisa dipercaya, sehingga Anda bisa lanjut ke projek selanjutnya.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Desainer web harus ‘mengerti’ coding tetapi tidak harus ‘bisa’ meng-coding