Website telah berkembang pesat. Dari yang sederhana berbasis text, kemudian muncul HTML, disusul Javascript, kemudian masuk era XML, dilanjutkan CSS dan saat ini JQuery. Pada waktu awal berbasis text hanya untuk kepentingan informasi, kemudian HTML untuk memasukkan estetika ke dalam informasi. Di susul dengan Javascript untuk menambah interaktif website.
Pada tahap ini keadaan menjadi kompleks, informasi dan disain menyatu dalam coding akibatnya sulit melakukan maintenance. Sebagai contoh jika mengganti disain, maka akan mengubah seluruhnya. Lahirlah CSS untuk memisahkan disain dengan informasi. Tetapi masalah muncul dengan kompleksnya coding dengan Javascript. Dari kekompleksan Javascript ini lahirlah JQuery, library dalam Javascript untuk mempermudah programming.
Dengan perkembanagan seperti ini maka kita sudah mendapatkan pola coding yang baik yaitu
<html>
<head>
<style></style>
<script language=”javascript”></script>
</head>
<body>
</body>
</html>
Style diletakkan paling atas.
Di bawahnya funsgi-fungsi javascript. Seluruh event handler diletakkan di sini.
Paling bawah adalah body yang merupakan kode HTML. Jika ada event yang perlu dibuatkan scriptnya, diletakkan pada bagian javascript (lihat dalam <head></head>).
Dengan cara ini maka coding dibedakan menjadi 3 :
a. Disain (dalam <style></style>)
b. Script ( dalam <script language=”javascript”></script>)
c. Informasi (dalam <body></body>)
Dengan struktur yang konsisten seperti ini, kita akan mudah memantain website kita.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.