Ketika kita mengembangkan website kita pasti menggunakan theme dan mungkin menggunakan plugin. Jika kita menggunakan user default saat instalasi tentu kita dengan mudah mengubah theme, menambah plugin, mengubah setting plugin dan sebagainya. Tetapi bagaimanakah andai client kita juga ikut-ikutan mencoba mengubah theme ? Kita akan langsung dapat membayangkan bahwa disain web yang sudah kita buat mungkin akan menjadi teracak-acak. Kalau demikian bagaimana cara kita membatasi client agar tidak mengacaukan disain kita ?

WordPress mengatasi masalah ini dengan fitur Role pada user yang kita akan tambahan. Pada saat kita menambahkan user pada WordPress kita maka kita akan memiliki tampilan seperti berikut ini:

Saat kita menambahkan user baru, kita dapat memilih Role sebagai Subscriber, Constributer, Author, Editor  dan Administrator.
Secara singkat kita dapat memahami masing-masing Role seperti berikut ini:

  1. Subscriber
    Pada Role sebagai Subscriber ini kita dapat membaca saja.
     
  2. Contributor
    Pada Role Contributor ini kita dapat membaca, mengubah Post dan menghapus Post.
     
  3. Author
    Pada Role Author ini ada tambahan upload files
     
  4. Editor
    Pada Role Editor ini kita dapat memanage halaman apa saja.
     
  5. Role Administrator
    Pada Role Administrator ini kita dapat memanage  halaman apa saja dan dapat mengatur segala tampilan dan fitur dari WordPress.

Dari penjelasan di atas maka kita perlu membuat user khusus untuk client kita dengan level Role Editor supaya hanya dapat memanage halaman saja dan tidak bisa mengubah theme maupun plugin.

Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi https://codex.wordpress.org/Roles_and_Capabilities .

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

User WordPress untuk client