Dokumen sumber merupakan bagian awal dari proses transaksi dalam sistem informasi akuntansi. Jika sumbernya bermasalah maka tentu masalah ini akan menjalar ke proses transaksi dan ujung-ujungnya adalah laporan yang tentu salah dan menyebabkan masalah. Untuk perusahaan besar ada kemungkinan dilakukan audit dokumen sumber.
Team audit harus memastikan bahwa data awal ini cukup akurat, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaaan apakah dokumen sumber ini juga secara akurat dan lengkap dimasukkan ke dalam sistem informasi akuntansi. Setelah itu team audit juga akan memeriksa apakah ada otorisasi yang cukup dalam memasukkan dokumen sumber ini ke sistem informasi akuntansi.
Untuk audit dalam dokumen sumber, team audit dapat melakukan serangkaian pengecekan pada field-field data tertentu. Sebagai contoh team audit akan mengaudit data payroll, team audit dapat:
– membandingkan jumlah pegawai pada data payroll bulan ini dan bulan-bulan sebelumnya
– membandingkan hash dari penjumlahan NIP semua pegawai dalam payroll padaa data bulan ini dan bulan-bulan sebelumnya
– membandingkan total pembayaran gaji dalam payroll dalam bulan-bulan ini dengan bulan-bulan sebelumnya.
Perusahaan yang baik akan membuat dokumentasi yang rapi dalam setiap standar operasinya. Di sini team audit juga perlu mempelajari dokumentasi mengenai penanganan dokumen sumber untuk lebih memudahkan dalam melakukan audit dokumen sumber dan penanganannya.
Tentu saja kita juga menggunakan asas biaya dan manfaat, yaitu biaya untuk mengaudit harus lebih kecil dari manfaat biaya audit. Dengan keadaan ini maka audit semacam ini cocok untuk perusahaan menengah dan besar, untuk perusahaan kecil mungkin cukup dilihat sekilas saja sudah dapat memberikan informasi mengenai kebenaran dokumen sumber.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.