Pada pembelajaran sistem informasi akuntansi kali ini kita sudah sampai pada hal-hal berkaitan dengan pembelian terutama barang-barang inventory yang akan dijual kepada pelanggan-pelanggan kita. Dan masih berkaitan dengan siklus pengeluaran, kita akan membicarakan mengenai perencanaan pembelian. Bagian dari perencanaan pembelian ini adalah MRP atau Material Requirements Planning.
Kepanjangan dari MRP adalah Material Requirements Planning di mana kita bisa mengerti dalam bahasa Indonesianya adalah perencanaan kebutuhan material atau bahan baku. Dilihat dari istilahnya maka kita bisa memahami bahwa MRP atau Material Requirements Planning berkaitan dengan siklus produksi atau production cycle.
Perusahaan yang tertata baik memiliki perancangan produk yang baik sesuai kebutuhan pasar, memiliki data kebutuhan pasar sehingga dapat membuat perkiraan penjualan dalam beberapa bulan ke depan. Secara praktis perusahaan seharusnya memiliki perkiraan penjualan atau sales forecast dalam tiga bulan ke depan. Data sales forecast inilah yang akan menjadi acuan bagian produksi dalam menentukan aktivitas produksinya.
Bagian produksi kemudian akan menggunakan sales forecast ke depan sebagai input dalam MRP atau Material Requirements Planning. Pada MRP ini juga ada input mengenai tahapan-tahapan produksi yang membutuhkan bahan-bahan baku yang dibutuhkan. Pada MRP ini juga akan diinput mengenai jeda waktu barang dipesan kepada vendor hingga diterima di gudang produksi. Hasil dari proses ini adalah informasi mengenai barang-barang yang perlu dipesan beserta jumlahnya, kapan perlu dipesan, kapan barang datang, kapan barang selesai diproduksi, simulasi jumlah barang yang dijual dan informasi inventory awal maupun inventory akhir setiap bulan dan juga setiap minggunya.
Dengan penjelasan di atas maka MRP atau Material Requirements Planning akan memberikan arah bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas pembelian dan aktivitas produksi.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.