Bayangkan kita mau membuat tagihan kepada pelanggan. Secara logika kita membuat invoice atau tagihan dengan isi-isi sebegai berikut
- Nomor invoice
- Nama pelanggan
- Alamat
- Barang 1
- Harga 1
- Barang 2
- Harga 2
- Barang 3
- Harga 3
- Total Harga
Kemudian kita membuat tabel database dengan field-field
- Nomor invoice
- Nama pelanggan
- Alamat
- Barang
- Harga
Dengan demikian kita setiap baris atau setiap record akan berisi nomor_invoice, nama_pelanggan, alamat, harga dan barang.
Kemudian perhatikan andaikata
- Ada update
Bayangkan andaikata ada perubahan alamat pelanggan, kemudian kita mengupdate salah swatu barisnya. Jika kita mengupdate satu baris saja maka kan terjadi update anomaly karena data baris lain pada invoice tersebut mempunyai data yang salah
- Tambahkan data calon pelanggan
Bayangkan jika ada calon pelanggan dan kita mau memasukkannya. Kita tidak dapat memasukkannya sampai kita membuat tagihan kepada pelanggan tersebut. Dengan demikian terjadilah insert anomaly karena kita tidak dapat memasukkan data calon pelanggan.
- Menghapus data pelanggan
Bayangkan jika pelanggan tersebut membatalkan pembelian kepada perusahaan kita, kemudian kita menghapus salah satu baris invoice tersebut. Penghapusan satu baris ini menghasilkan data yang salah karena masih ada data baris lain yang salah karena data tersebut tidak terhapus. Dengan demikian terjadilah delete anomaly.
Dengan demikian jika kita menyimpan data transaksi hanya dalam satu tabel maka akan menyebabkan update anomaly, insert anomaly dan delete anomaly.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
Pingback:Mencegah anomaly create, update dan delete – Proweb Ultima ERP