Beberapa skandal keuangan yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar kelas dunia menyebabkan lahirnya SOX yang merupakan kependekan dari Sarbanes-Oxley Acts. Tujuan dari SOX ini adalah perusahaan public dan auditornya dapat menghasilkan financial statement yang jujur, mencegah terjadinya kecurangan pelaporan keuangan, melindungi investor, menguatkan pengendalian internal dan menghukum para penjahat yang melakukan penipuan dalam pelaporan laporan keuangan.
SOX ini dirancang untuh mencegah konflik kepentingan. Di sini juga ditetapkan bahwa auditor tidak boleh memberikan layanan yang lain kepada perusahaan yang diaudit. Misalnya auditor tidak boleh memberikan jasa layanan konsultasi pembukuan kepada perusahaan yang diaudit. Auditor juga dilarang memberikan layanan perancangan sistem informasi keuangan kepada perusahaan yang diaudit. Jadi auditor tidak boleh melakukan layanan lain selama minimal 12 bulan sebelum masa audit.
Aturan lain adalah bahwa komite audit harus terdiri dari board director yang bersifat independen terhadap perusahaannya. Minimal satu anggota harus dari orang yang ahli keuangan. Aturan lain adalah bahwa CEO (Chief Executive Officer) dan CFO (Chied Financial Officer) harus menyatakan bahwa laporan keuangan adalah fair, sudah diperiksa oleh manajemen dan tidak menyesatkan. Tentu saja jika ada kecurangan atau fraud dalam laporan keuangan ini, para eksekutif perusahaan dapat dipenjara.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara pengendalian internal atau internal control yang kuat untuk mencegah terjadi kecurangan atau fraud.
Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi:
1. https://en.wikipedia.org/wiki/Sarbanes%E2%80%93Oxley_Act .
2. http://www.soxlaw.com/ .
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
