Pada saat kita membicarakan mengenai posisi keuangan perusahaan atau neraca atau balance sheet maka kita akan membuat klasifikasi pada asset dan klasifikasi pada liability. Pada asset akan diklasifikasikan menjadi dua yaitu curent asset dan non current asset. Begitu juga dengan liability akan dibedakan menjadi current dan non current asset.
Current aset dalam bahasa Indonesia disebut dengan aset lancar. Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan dalam periode akuntansi tersebut. Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang tidak mudah dicairkan misalnya mesin-mesin pabrik.
Berbicara mengenai liability ini berbicara mengenai hutang. Current liability ini merupakan hutang jangka pendek berarti hutang yang harus dilunasi pembayarannya pada periode akuntansi saat ini. Contoh current liability adalah hutang kepada vendor terkait aktifitas pembelian kredit.
Sedangkan non current liability adalah hutang jangka panjang. Hutang jangka panjang ini misalnya bagian dari hutang bank yang belum jatuh tempo pada periode akuntansi.
Berbicara mengenai standar akuntansi GAAP dan IFRS maka perbedaan dalam klasifikasi adalah hanya dalam perbedaan urutan saja.
GAAP lebih menekankan current asset dengan IFRS lebih menekankan non current asset. Pada GAAP akan menampilkan current asset diikuti non current asset, kemudian akan menampilkan current liability diikuti con current liability.
IFRS akan menampilkan sebaliknya yaitu non current asset diikuti current asset, kemudian non current liabilities diikuti current liability.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.