Kita telah mempelajari mengenai penerapan overhead pada manufacturing dengan suatu cost driver tertentu. Jika cost driver ini memang menjadi pemegang cost utama dalam membuat produk maka tidak apa-apa, tetapi jika ternyata pengaruhnya punya pengimbangan dengan yang lain maka perhitungan costing kita bisa salah. Dengan pertimbangan ini maka kita perlu menggunakan lebih dari satu cost driver supaya penghitungan costing produk kita bisa lebih tepat.
Pada tahap awal industrialisasi tenaga kerja merupakan biaya yang utama. Dengan demikian tenaga kerja dapat dijadikan cost driver. Sedangkan perkembangan berikutnya industrialisasi banyak menggunakan mesin pabrik. Di sini kita perlu mempertimbangkan mengenai penggunaan mesin pabrik dalam menentukan unit cost suatu produk.
Dalam suatu proses produksi mungkin banyak aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya dari aktivitas-aktivitas ini perlu diterapkan ke dalam perhitungan costing suatu produk. Di sini kita kita akan mengerjakan Activity Based Costing di mana kita akan memperhitungkan aktivitas-aktivitas yang relevan dalam dalam menentukan unit cost sebuah produk.
Tahapan dari Acitivity Based Costing ini ada dua yaitu
- Tahap pertama
Membagi overhead cost kepada masing-masing aktivititas atau biasa disebut activity cost pools
- Tahap kedua
Pada tahap kedua ini setiap cost yang sudah dianggarkan pada setiap aktivitas akan diterapkan kepada setiap produk sesuai dengan penggunaan masing-masing aktivitasnya. Pada setiap aktivitas maka produk yang menggunakan lebih banyak sumber daya aktivitas ini akan diterapkan biaya lebih banyak dibandingkan dengan produk yang menggunakan lebih sedikit sumber daya dari aktivitas ini
Dengan teknik Activity Based Costing ini maka perhitungan unit cost akan lebih akurat dibandingkan hanya menggunakan satu cost driver saja. Di sini manajemen akan sangat percaya diri dalam menentukan harga jual minimum dari produk tersebut karena perhitungannya akurat. Jika perhitungan tidak akurat maka bisa terjadi makin banyak penjualan maka makin rugi, dan si sisi lain ada produk yang dinilai terlalu mahal dan tidak bisa dijual ke pasaran.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.