Kita juga dapat menggunakan ABC (Acounting Based Activity) untuk melihat seberapa untung yang didapat perusahaan pada setiap pelanggannya. Perusahaan dapat menganalisa total penjualan kepada setiap pelanggan, kemudian menganalisa aktivitas-aktivitas apa saja yang terjadi dalam melayani setiap pelanggan. Pada saat kita mengidentikasi aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam melayani pelanggan, maka akan timbul biaya-biaya untuk melayani pelanggan tersebut. Secara sederhana kita dapat mengurangkan biaya-biaya tersebut ke penjualan ke pelanggan dan hasilnya adalah tingkat keuntungan pada pelanggan tersebut. Kita teruskan perhitungan customer profitability ke semua pelanggan dan kita dapat melihat pelanggan mana yang paling memberikan keuntungan kepada perusahaan dan pelanggan mana yang mungkin memberikan kerugian kepada perusahaan karena kompleksitas yang dituntut pelanggan kepada karyawan.
Secara praktis ada pelanggan yang beberapa kali order saja tetapi jumlah barangnya banyak. Ada juga pelanggan yang order berkali-kali tetapi sedikit jumlahnya. Secara logika maka pelanggan yang beberapa kali order saja tetapi dengan nilai besar ini memiliki kemungkinan memberikan profitabilitas yang lebih tinggi dibanding yang berkali-kali order dengan nilai kecil karena memiliki biaya penanganan barang maupun pengiriman yang lebih sedikit.
Ada juga pelanggan yang rewel dalam melakukan pemesanan barang atau jasa, dan ada juga yang mudah menerima standar kualitas yang sudah ditetapkan pelanggan. Pelanggan yang rewel ini tentu menimbulkan biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan pelanggan yang mudah menerima standar kualitas yang ditetapkan perusahaan.
Setelah kita memiliki data tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan maka kita dapat membuat langkah-langkah untuk mengurangi biaya aktifitas dalam melayani pelanggan tersebut atau mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan profitabilitas dari pelanggan-pelanggan yang sudah memberikan keuntungan cukup baik bagi perusahaan.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
