Kita telah mempelajari mengenai job order dan job costing. Di dalam realita mungkin ada perusahaan yang menggunakan keduanya yaitu dengan adanya batch dan juga processing dalam memproduksi suatu barang. Inilah yang disebut hybrid costing system karena menggunakan job order atau batch dan juga menggunakan process costing.
Istilah lain yang digunakan adalah batch manufacturing processes dan juga operation costing. Pada hybrid costing ini conversion costs diterapkan pada departemen. Process costing kemudian diterapkan kepada produk cost. Direct material cost diakumulasikanpada job order atau batch. Kemudian job order costing digunakan untuk menerapkan biaya ke product cost.
Contoh hybrid costing mungkin kita dapat membayangkan pembuatan kursi anak balita sekolah minggu warna merah. Misal ada proses yaitu sub department pembuatan dan sub department pengecatan. Misalkan ada batch pembuatan 20 kursi merah :
- Pertama-tama akan masuk proses produksi di department pembuatan .
Pada proses ini ada pencatatan direct material bahan baku kursi dan conversion cost.
Setelah semua selesai maka kemudian akan dipindahkan ke departmen pengecatan.
- Department pengecatan kemudian akan menerima ke 20 kursi yang belum dicat.
Kemudian akan ada pencatatan tinta yang dibutuhkan untuk proses ini.
Proses selanjutnya setelah pengecatan 20 kursi ini adalah memindahkan 20 kursi ini sebagai finished goods atau barang jadi yang siap dijual
Teknik programming mungkin setiap proses masuk ke sub production tersendiri. Dengan masuk ke sub production tersendiri maka stok barang dari setiap proses dapat dicatat dalam sistem ERP (Enterprise Resources Planning) perusahaan kita.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.