Kita mengetahui bahwa inventory merupakan aset penting bagi perusahaan untuk tetap terus menjalankan bisnisnya. Dengan menjual inventory maka ada kas masuk dari pembayaran pelanggan yang nanti akan digunakan untuk membiayai perusahaan dan juga memperoleh keuntungan. Oleh karena itu perusahaan perlu mencegah terjadinya pencurian inventory perusahaan.
Sebagai bagian dari pengamanan fisik maka akses ke inventory perusahaan harus dilindungi benda-benda yang kuat seperti tembok, kayu, besi dan lain-lain. Selain itu juga ada prosedur siapa saja yang boleh masuk dan keluar di area tersebut.
Selain pengamanan fisik, perusahaan perlu juga memberikan pengamanan secara sistem. Di sini segala transaski keluar masuk barang harus melalui sistem informasi akuntansi dan ada penanggung jawab dalam semua aktivitas keluar masuk barang. Pada saat penerimaan barang harus ada dokumen yang jelas dalam sistem informasi akuntansi siapa yang menerima barang dan siapa juga yang mengesahkan penerimaan barang tersebut. Begitu juga pada saat pengiriman barang penjualan harus melalui sistem informasi akuntansi dan ada tanda tangan yang jelas siapa karyawan yang membuat dokumen dan yanag mengesahkan dalam sistem informasi akuntansi. Untuk perpindahan barang antar gudang maka harus jelas penanggung jawab gudang asal dan penanggun jawab gudang tujuan.
Pengawasan dalam policy perusahaan adalah dengan mewajibkan cuti dan rotasi job. Kewajiban mengambil cuti dan juga rotasi job ini memungkinkan adanya pengecekan pekerjaan seorang karyawan oleh karyawan yang lain sehingga akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan jujur dan baik
Pada periode tertentu perusahaan juga perlu melakukan stock opname atau pencatatan manual barang-barang yang ada di gudang untuk melihat kesesuain dengan catatan sistem informasi akuntansi. Jika ada perbedaan maka perlu dicari penyebab perbedaan dan untuk selanjutnya membuat perbaikan-perbaikan untuk keakuratan inventory pada masa-masa berikutnya.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
