Pada waktu kita mengembangkan aplikasi dengan pendekatan project yang mengikuti kebutuhan dan keinginan user maka akan ada komunikasi dari user ke sistem analis kemudian sistem analis akan menyampaikan informasi tersebut ke programmer. Di sini perusahaan software developer perlu mengantisipasi kesalahpahaman dalam pemahaman programmer dan sistem analyst mengenai kebutuhan user. Software developer dapat mengantisipasi kesalahpahaman dengan menggunakan prototype.
Prototype ini merupakan dummy aplikasi yang dapat memberikan gambaran kepada user mengenai input yang diperlukan, cara memasukkan input dan melihat contoh keluaran yang akan didapatkan. Prototype ini bukan merupakan sistem yang sempurna, tetapi system dummy untuk dapat memberi gambaran kepada user, mendapatkan feedback dari user dan programmer dapat meneruskan ke pengembangan sistem sesuai dengan prototype yang sudah disetujui oleh user.
Langkah-langkah mengembangkan sistem aplikasi dengan menggunakan prototype adalah
- Menentukan kebutuhan user
Pada tahap ini sistem analis akan membantu user untuk menyampaikan kebutuhannya kemudian setelah didapatkan kebutuhannya maka sistem developer akan membuat perkiraan biaya
- Membuat prototype awal
Dari kebutuhan dasar yang sudah diperoleh maka software developer akan membuat prototype awal.
- Mengkomunikasikan prototype kepada user
Prototype ini akan dikomunikasikan kepada user. Jika ada yang kurang maka software developer akan memperbaiki lagi kemudian dipresentasikan kepada user. Demikian seterusnya sampai keseluruhan prototype disetujui.
- Mengembangkan aplikasi sesuai prototype yang sudah disepakati
Setelah prototype disetujui maka software developer akan mengembangkan aplikasi sesuai prototype yang telah disepakati ini.
Demikianlah penjelasan mengenai penggunaan prototype dalam pengembangan aplikasi untuk menjembatani keinginan dan kebutuhan user dengan pemahaman yang didapatkan oleh software developer.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
