Kita telah mempelajari siklus siklus pembelian mulai dari pemesanan barang, penerimaan barang, penerimaan tagihan hingga pembayaran kepada supplier. Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi maka terlihat bahwa proses bisnis dapat dilakukan dengan begitu rapi.Begitu juga dengan tagihan-tagihan rutin yang cukup besar pasti kita juga memiliki proses bisnis yang teratur. Kita secara rutin akan membukukan penagihan dan pembayaran beban listrik, air dan internet ke dalam sistem informasi akuntansi dengan mudah.
Tapi bagaimana dengan tagihan-tagihan kecil yang jumlahnya banyak sekali tetapi dengan nilai yang masing-masing kecil? Perlukah perusahaan membukukan secara rapi ?Untuk perusahaan besatryang tidak mau repot pembukuan untuk pembelian atau pengeluran yang kecil-kecil maka perusahaan dapat memggunakan beberapa procurement credit card.
Setiap procurement credit card dikaitkan dengan beban tertentu. Dengan cara ini maka akan banyak transaksi-transaksi yang secata detil ada pada setiap procuremant credit card, tetapi perusahaan cukup membukukan resume bulanan saja. Dengan demikian maka penggunaan procurement card ini akan memudahkan pembukuan transaksi perusahaan ke dalam sistem informasi akuntansi.
Supaya pengeluaran dengan credit card ini juga diawasi maka tentu saja limit kartu kredit harus dibatasi supaya tidak ada penyalahgunaan. Kemudian perlu juga ada kebijakan audit procurement card ini secara acak. Di samping itu tagihan pdf yang diberikan oleh perusahaan kartu kredit harus juga diupload pada transaksi sistem informasi akuntansi di bagian remark. Perusahaan juga perlu memberlakukan wajib cuti dan juga rotasi job supaya ada pengecekan pekerjaan suatu staf dengan staf lain untuk mencegah penyalahgunaan kartu kredit perusahaan ini.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.