Perusahaan perlu memikirkan bagaimana membuat produk yang berkualitas dan membuat pelanggan puas dan tentu dengan biaya yang seminimal mungkin. Secara logika dasar kita bisa memahami bahwa produk yang diproduksi bagus dari depan tidak perlu melakukan perbaikan lagi, barang awet kemudian pelanggan senang dan perusahaan juga tidak perlu menambah biaya perbaikan kerusakan. Tetapi tentu saja perlu ketelitian tinggi dalam proses produksi dan tentu biaya pembuatan barang bisa lebih tinggi.
Sebaliknya kita mungkin menekan biaya produksi dan mengurangi kualitas, akibatnya ada perlu pengulangan pekerjaan-pekerjaan untuk perbaikan sebelum dikirimkan ke pelanggan. Karena banyak produk yang kualitasnya di bawah standar maka akan menambah biaya pengecekan barang. Kemudian jika ternyata barang yang dikirimkan ke pelanggan ada yang rusak, maka pelanggan bisa kecewa dan kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki karena masih ada garansi.
Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa penghematan di satu tahapan akan menambah biaya di tahapan lain. Begitu juga menambah biaya di satu proses akan menghemat proses lain.
Biaya dalam pengendalian kualitas atau quality cost control dibagi menjadi empat yaitu
- Prevention cost
Pada prevention cost ini merupakan biaya-biaya membuat produk sebaik mungkin dan sedapat mungkin menekan produk yang cacat
- Inspection cost
Pada inspection cost ini merupakan biaya-biaya untuk mengecek produk-produk yang memenuhi standar.
- Internal failure cost
Pada internal failure cost ini merupakan biaya perbaikan dari produk-produk cacat supaya menjadi baik dan layak untuk dijual
- External failure cost
Pada external failure cost ini adalah biaya-biaya kerusakan setelah barang dikirimkan ke pelanggan. Biaya-biaya ini antara lain biaya perbaikan saat barang masih dalam garansi
Secara umum perusahaan perlu memperhatikan agar produk dapat dibuat sebaik mungkin meskipun menambah prevention cost. Dengan kualitas barang yang baik maka perusahaan dapat mengurangi biaya prevention cost, inspection cost, internal failure cost, dan juga external failure cost. Dengan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi kita dapat menarik data-data yang dihasilkan sistem, menganalisa dan tentu membuat kualitas produksi lebih baik.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.