Setiap perusahaan pasti akan mencari keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Di sini perusahaan yang serius berbisnis pasti akan serius mengamati berapa persen dari penjualan yang menghasilkan profit. Makin tinggi profit dihasilkan maka perusahaan memiliki kemungkinan kesehatan keuangan yang baik jika didukung
Aturan Analisa Transaksi Keuangan
Pada akuntansi kita mengenal 5 jenis akun yaitu Aset Liability Stockholder Equity Revenues Expenses Pada setiap periode akuntansi akan dihitung akumulasi revenue dikurangi dengan akumulasi expense dan akumulasi dividen yang diberikan ke pemegang saham. Akumulasi revenue dikurangi akumulasi expense dikurangi
Pembayaran setelah Pembebanan pada Pembukuan Akuntansi
Kita sudah membahas mengenai expense matching principle. Pada saat mencatat pendapatan kita akan mempertimbangkan berbagai beban yang memang terjadi dalam rangka memperoleh revenue. Pada saat pembebanan mungkin akan disertai dengan pembayaran. Pembayaran ini dapat terjadi sebelum pembebanan, bertepatan dengan pembebanan
Pembayaran bersama Pembebanan pada Pembukuan Akuntansi
Kita sudah membahas mengenai expense matching principle di mana kita berusaha mengkaitkan pendapatan dengan beban yang benar-benar terjadi. Kita sudah membahas mengenai pembayaran dahulu kemudian pembebanan belakangan dan kali ini kita akan membahas mengenai pembayaran dan pembebanan yang dilakukan pada
Pembayaran Dahulu sebelum Pembukuan Pembebanan
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan membeli berbagai barang ataupun layanan yang tidak langsung digunakan ataupun melalui penggunaan yang bertahap. Sesuai dengan expense matching principle maka pembebanan tidak langsung dilakukan pada saat pembayaran. Pada perusahaan dagang mungkin akan membeli barang secara
Pengertian Expense Matching Principle
Pada saat perusahaan melakukan kegiatan bisnis untuk memperoleh pendapatan maka tentu mengeluarkan beban-beban atau dalam bahasa Inggris nya disebut expense. Pertanyaan berikutnya kapan kita akan mencatat atau mengakui beban-beban yang sudah dikeluarkan perusahaan. Apakah kita akan mengakui saat kita membayar
Pembayaran belakangan pada transaksi penjualan
Dalam praktek B2B atau transaksi dari bisnis ke bisnis sangat jarang dilakukan penjualan langsung. Para pelaku bisnis to bisnis atau B2B biasanya saling memberikan kepercayaan satu dengan yang lain. Dengan demikian maka pelaku bisnis akan menjalankan proses bisnis penjualan dengan
Penjualan Langsung dalam Pengakuan Pendapatan
Kalau pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai pembayaran mendahului pendapatan maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai keadaan di mana transaksi pendapatan diakui pada saat terjadinya pembayaran dari pelanggan. Transaksi di mana pendapatan langsung diakui pada saat
Pembayaran di Muka Sebelum Diakui Sebagai Pendapatan
Dalam menjalankan aktivitas penjualan, ada model-model bisnis yang mewajibkan pelanggannya melakukan pembayaran uang muka sebelum barang dikirimkan atau jasa diberikan. Pelanggan mungkin membayar sejumlah uang muka sebelum barang dikirimkan, client membayar uang muka untuk pembelian jasa ke perusahaan pembuat website,
Prinsip Pengakuan Pendapatan pada Akuntansi
Ada berbagai model pembayaran yang dilakukan klien dan pelanggan kepada perusahaan. Pada penjualan di toko buku, pelanggan langsung membayar di kasir untuk buku yang dibelinya. Di sini maka perusahaan dengan mudah mencatat pendapatan pada saat terjadinya transaksi pembayaran yang sekaligus