Dalam mengerjakan proyek kita mungkin membutuhkan material-material yang perlu diolah dalam pengerjaan proyek atau job_shop ini. Sebagai contoh dalam proyek renovasi rumah kita membutuhkan semen. Di sini maka akan perlu transaksi consume material dalam proyek. Pembukuan yang terjadi saat penggunaan
Pembukuan tenaga kerja proyek atau job shop
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai pembukuan tenaga kerja pada sebuah job shop atau sebuah proyek Saat pengerjaan proyek atau saat proses produksi: Wage Expense (p,e) x Payable wage project (e,p) x Dengan cara ini maka
Pembukuan direct material pada manufaktur
Proses produksi diawali dengan penyerahan bahan baku ke gudang produksi. Karyawan-karyawan bagian produksi kemudian melakukan proses produksi. Saat proses produksi selesai maka kemudian barang dimasukkan ke gudang barang jadi. Proses pembukuan untuk direct material pada produksi manufaktur ini adalah Penerimaan
Pembukuan overhead pada manufacturing
Pada saat kita melakukan proses produksi, kita akan mengaplikasikan overhead ke dalam WIP (Work In Process). Pada akhir periode maka kita membandingkan overhead real dengan applied overhead. Jika applied overhead ternyata lebih rendah dari overhead real maka selisihnya merupakan underapplied
Pembukuan direct labor cost
Pada saat melakukan proses produksi maka akan memasukkan tenaga kerja tersebut sebagai WIP. Pembukuan yang dapat kita lakukan pada tiap-tiap batch dan tiap-tiap karyawan adalah Saat proses produksi: WIP(p,e) x Hutang gaji produksi(e) x Saat closing gaji
Direct material request dalam batch production
Pada saat kita mempelajari mengenai job cost record maka kita akan mempelajari direct material. Bagian produksi akan meminta direct material ini ke gudang bahan baku. Perusahaan perlu mendokumentasikan proses ini untuk keperluan pengawasan dan tentu saja administrasi yang lebih baik.
Job cost record pada job order
Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai job order yang dipakai pada job shop dan batch production. Supaya informasi akurat dan rapi maka kita perlu membuat catatan yang akurat dan rapi mengenai biaya-biaya yang terjadi, jumlat unit yang dihasilkan sehingga
Job order costing system pada proses produksi
Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai jenis proses produksi manufaktur. Pada artikel itu proses produksi manufaktur dibagi menjadi empat saja yaitu job shop, batch , assembly dan continuous flow. Dua dari keempat proses produksi yaitu job shop dan batch
Manfaat product costing system
Pada product costing system ini akan mengumpulkan biaya-biaya yang terjadi pada proses produksi dan memasukkan biaya-biaya ini ke produk-produk yang akan dijual perusahaan. Penerapan biaya-biaya ke final product ini akan memberikan informasi mengenai product cost. Product cost ini diperlukan dalam
Pengertian marginal cost dan average cost
Pada saat melakukan proses produksi biasanya makin banyak barang yang diproduksi maka biaya per satuan nya akan turun. Ini terjadi terutama waktu kita merapkan fixed cost dalam menghitung unit cost. Secara singkat marginal cost adalah biaya bila proses produksi menambah