Sistem Informasi Akuntansi

Kita tahu bahwa barang untuk bahan baku (Raw Material), barang setengah jadi (Work In Process) ataupun barang jadi (Finished Goods) merupakan aset perusahaan karena dari penjualan barang jadi inilah perusahaan dapat mendapatkan keuntungan secara ekonomi dan mendatangkan aliran kas masuk

Kalau kita memperhatikan detil sebuah mobil saja kita sudah membayangkan betapa kompleksinya komponen yang ada di dalamnya. Apalagi kalau kita membayangkan bagaimana membuat sebuah pesawat. Dengan demikian maka kita akan membayangkan tingkat kerumitan tinggi dalam proses manufaktur atau proses produksi

Tanpa perencanaan produksi yang matang maka perusahaan dalam memproduksi barang jadi dapat mengalami over production dan under production. Keadaan over production akan menyebabkan tumpukan barang jadi  di gudang banyak dan menyebabkan biaya penyimpanan barang tinggi dan juga meningkatkan resiko barang

Kita telah membahas bahwa salah satu output atau keluaran dari MPS (Master Production Schedule) adalah production order. Kita akan membahas apa saja isi dari production order. Isi dari production order adalah Nomor dari production order Barang jadi atau barang setengah

Setelah membahas strategi atau metode mengenai perencanaan produksi atau production planning maka kita akan menganalisa sales forecast, sales order dan jumlah stock barang jadi kemudian menghasilkan jadwal produksi pada timetable MPS atau Master Production Schedule. Tentu saja kita juga mempertimbangkan

Langkah pertama dalam siklus produksi adalah perancangan produk atau product design. Pada perancangan product atau product design ini kita harus memperhatikan mengenai kualitas, daya tahan, fungsional dan tentu saja biaya produksinya supaya saat dijual dapat diterima pasar. Kita mengetahui bahwa

Kita telah membahas mengenai MRP II yang merupakan kependekan dari Manufacturing Resources Planning. Selanjutnya kita akan membahas mengenai strategi manufacturing yang lain yaitu lean manufacturing. Pada lean manufacturing ini perencanaan produksi dilakukan atas dasar sales order yang sudah benar-benar merupakan

Pada industri manufaktur kita mengenal MRP II atau Manufacturing Resources Planning. Dari istilahnya kita dapat memahami bahwa MRP II ini merupakan pengembangan Material Requisitions Planning yang sebelumnya kita sudah bahas pada siklus pembelian. MRP II ini akan menyeimbangkan kapasitas produksi

Dalam merancang produk kita perlu memilih bahan-bahan yang sedapat mungkin mudah didapatkan supaya memudahkan dalam pengadaan di pembelian maupun pemeliharaan di gudang. Engineer perlu juga memikirkan komponen alternatif dari suatu produk supaya produksi tidak mengalami kesulitan jika terjadi kesulitan mendapatkan

Langkah awal dalam siklus produksi adalah perancangan produk. Tujuan dari pembuatan produk adalah membuat barang yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dalam hal tingkat kualitas, daya tahan, fungsi yang dibutuhkan dan juga harga yang dapat dijangkau pelanggan. Dalam perancangan ini engineer