Pada artikel sebelumnya kita telah membicarakan mengenai pembayaran pembelian barang kepada supplier/vendor. Pada sistem informasi akuntansi kita memasukkan transaksi ini sebagai purchase payment batch. Secara umum pembayaran pada purchase payment batch ini merupakan pembayaran dengan memastikan keharmonisan purchase invoice, purchase
Pembayaran pembelian kepada vendor/supplier
Setelah kita menerima invoice dari vendor dan memasukkan ke dalam sistem informasi akuntansi pada purchase invoice maka langkah kita selanjutnya adalah melakukan kewajiban kita yaitu pembayaran kepada vendor/supplier atas barang yang telah dikirimkan atau jasa yang telah dikerjakan untuk perusahaan
Proses penerimaan invoice supplier/vendor
Kita telah membahas proses bisnis pembelian dimulai dengan purchase request atau permintaan pembelian, purchase order atau pemesanan pembelian dan kemudian purchase receive atau penerimaan barang. Setelah supplier atau vendor mengirimkan barangnya kepada perusahaan kita maka kemudian mereka akan mengirimkan tagihan
Mencegah pencurian inventory perusahaan
Kita mengetahui bahwa inventory merupakan aset penting bagi perusahaan untuk tetap terus menjalankan bisnisnya. Dengan menjual inventory maka ada kas masuk dari pembayaran pelanggan yang nanti akan digunakan untuk membiayai perusahaan dan juga memperoleh keuntungan. Oleh karena itu perusahaan perlu
Purchase receive untuk service
Kita sudah mempelajari mengenai proses bisnis penerimaan barang atau purchase receive untuk barang. Bagaimana untuk purchase receive untuk layanan. Pemeriksaan untuk purchase reveive berbentuk service memang lebih sulit dibandingkan pemeriksaan purchase receive untuk barang. Untuk layanan yang dibuat melalui purchase
Proses bisnis penerimaan barang atau purchase receive
Setelah kita memesan barang dengan membuat dokumen purchase order atau pemesanan pembelian kepada supplier maka supplier kemudian mengirimkan barang kepada perusahaan kita. Dari sisi perusahaan kita melihatnya sebagai proses penerimaan barang atau purchase receive. Secara konsep penerimaan barang ini ada
Mencegah suap pembelian dengan audit supplier
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bagian pembelian merupakan departemen yang basah. Supplier berusaha mendekati bagian pembelian supaya barangnya diberi oleh perusahaan. Salah satu cara adalah memberikan hadiah atau uang kepada bagian pembelian. Ini membuat tergiur staf pembelian tetapi pasti merugikan
Performance supplier dan kualitas barang
Perusahaan telah melakukan hal-hal untuk mengurangi biaya inventory dan telah memilih supplier-supplier atau vendor-vendor untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan perusahaan. Tetapi seiring berjalannya waktu mungkin saja ada permasalahan dalam pengadaan barang ini misalnya kualitas barang yang kurang baik atau pengiriman
Mengawasi pembelian dengan budgeting
Perusahaan tentu menginginkan biaya inventory atau pengeluaran lain adalah serendah mungkin. Di sini perusahaan tentu tidak ingin membeli segala sesuatu yang tidak dibutuhkan perusahaan yang tentu saja hanya menimbulkan pemborosan saja. Dengan demikian maka perusahaan harus memiliki cara untuk mengendalikan
Pre award audit kepada supplier/vendor
Kita telah mempelajari VMI (Vendor-Managed Inventory) dan reverse auction atau tender untuk mengurangi biaya inventory. Selanjutnya perusahaan dapat melakukan pre award audit kepada vendor atau supplier untuk memberikan peluang pengurangan biaya inventory. Kalau dilihat dari istilahnya maka akan ada aktivitas